FIND

Rabu, 26 September 2012

Bacaan Mad


BAB I
PENDAHULUAN
Mad berasal dari kata مَدَّ-يَمُدُّ  yang berarti tambahan. Sedangkan menurut Istilah yaitu pemanjangan jeda waktu mengalirnya suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad yang 3, yakni:
1.      Alif yang didahului huruf berharokat fathah,
2.      Wawu sukun (وْ) yang didahului huruf berharokat dhommah,
3.      Ya sukun (يْ) yang didahului huruf berharokat kasroh. (Izzudin, 2003: 79)
Pembagian Mad secara garis besar ada 2 bagian, yaitu Mad Asli dan Mad Far’i. Yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah Mad Far’i. Mad Far’i adalah mad tambahan terhadap mad asli karena sebab adanya hamzah (baik sebelum huruf mad maupun setelahnya), dan harokat sukun, hal itu tidak terjadi kecuali setelahnya. Mad Far’i ada lima macam, tiga diantaranya karena sebab adanya hamzah, yakni: Mad Muttashil, Mad Munfashil, dan Mad Badal. Sedangkan dua yang lainnya karena sebab adanya sukun, yaitu Mad Aridh lis Sukun dan Mad Lazim. Pada pembahasan kali ini akan ditekankan pada Mad Aridh lis Sukun dan Mad Lazim.
BAB II
HUKUM BACAAN MAD
A.     Mad Lazim
Mad Lazim terjadi di dalam kalimat atau huruf setelah huruf mad terdapat huruf sukun baik ketika washol maupun waqof. Biasanya ditandai dengan harokat ((~. Disebut lazim karena hukum membacanya harus dipanjangkan enam harokat atau tiga Alif baik ketika washol maupun waqof. Mad lazim dibagi menjadi dua, yaitu:
Mad Lazim Mukhofaf Kilmi.
Yaitu mad yang terjadi karena ada hamzah istifham (hamzah yang berfungsi sebagai kata tanya) dan sesudahnya ada hamzah yang dibuang, yang disambut huruf mati atau sukun. Dinamakan Mukhofaf karena ringan mengucapkannya ketika huruf sukun tanpa tasydid jatuh setelah huruf mad. Dinamakan Kilmi karena terjadi pada kalimat.Contohnya terdapat pada QS. Yunus ayat 51 dan 91
Menurut Izzuddin dalam bukunya yang berjudul Panduan Tahsin Qiro’ah Al-Qur’an mengatakan bahwa tidak ada Mad Lazim Mukhofaf Kilmi dalam Al-Qur’an selain dalam dua ayat tersebut.
Mad Lazim Mutsaqqol Kilmi.
Yaitu mad yang terjadi apabila huruf mad disambut oleh huruf bertasydid dalam satu kalimat. Dinamakan Mutsaqqol karena berat mengucapkannya.

   Mad Layyin
Yaitu mad yang terjadi ketika ada huruf wawu sukun atau ya sukun sebelumnya berharokat fathah. Terjadinya mad ketika waqof, bukan ketika washol. Sehingga terdengar suara lembut (Layyin artinya: lembut/lunak). Panjangnya adalah dua sampai enam harokat.
Contohnya dalam QS. An-Nisa’ ayat 11

A.     Mad Aridh lis Sukun
Yaitu mad yang terjadi apabila ada huruf mad yang disambut huruf hidup yang dimatikan karena waqof. Mad ini dinamakan sebagai sukun pengganti karena mad menjadi pengganti bagi waqof. Namun bila bacaan kita teruskan, maka huruf yang awalnya sukun menjadi berharokat dan hukum mad pun menjadi gugur. Hukum bacaannya dipanjangkan dua sampai enam harokat.
Contohnya dalam QS. An-Nisa’ ayat 1
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar